Perjalanan Panjang PIMNAS Ke-32 di Udayana Bali, Pengalaman Lomba Rasa Traveling?
"Jika ada kesempatan, maka ambillah kesempatan itu lalu jalanilah dan nikmatilah prosesnya."
Perkenalan
Hai. Perkenalkan saya Ahmad Nurwahid mahasiswa Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi UGM Angkatan 2017. Sebelum saya mulai menceritakan pengalaman saya mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), alangkah baiknya jika saya memperkenalkan awal mula saya ditawari ikut PIMNAS sama temen saya.Saya dari awal menjadi mahasiswa baru di tahun kedua ini, karena saya pernah menjadi mahasiswa UNY ditahun pertama (barangkali kisah ini akan saya ceritakan dilain kesempatan), dari awal saya berkomitmen untuk menjadi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kampus.
Walhasil, saya mengikuti banyak kegiatan. Mulai dari kepanitiaan, seperti PPSMB, Piala Dekan SV UGM, Seminar Nasional, maupun kegiatan di luar kampus, misalnya dulu saya ikut panitia Kebumen Campus Fair (sekarang Kebumen Campus Festival) dan Simultan UGM Kebumen. Selain kepanitiaan, saya juga mengikuti organisasi mahasiswa seperti Keluarga Mahasiswa Departemen Teknik Sipil, Pers Mahasiswa di departemen, KOPMA UGM, dan juga BEM Fakultas.
Nah, kisah cerita ini dimulai ketika saya mengikuti kepanitiaan yang diadakan oleh BEM Sekolah Vokasi. Waktu itu saya mengajak dua teman saya yang juga sebagai koordinator panitia untuk bergabung sebagai tim PKM.
Awalnya sih kami sempat ragu-ragu karena belum punya ide waktu itu. Sampai suatu ketika kami menemukan ide untuk mengikuti PKM Kewirausahaan, dan fix lah tim kami.
Bertiga orang mulai menyusun proposal dan mencari dosen pembimbing PKM. Awalnya sih agak kewalahan mencari dosen pembimbing, tapi akhirnya, kami mendapatkan dosen pembimbing. Pak Adi nama beliau, yang kebetulan juga dosen pembina BEM SV waktu itu.
Waktu berlalu, angin, panas, hujan menerpa perjalanan kami mengurus proposal PKM. Akhirnya nama tim kami keluar sebagai tim lolos seleksi PKM fakultas. Yahh, lumayan sih, udah tingkat fakultas, tinggal dikit lagi pikir kami.
Lalu kami mengikuti seleksi selanjutnya yaitu seleksi universitas. Agak sibuk dan riweh ketika mengurusi tahap ini, karena harus bolak-balik pkm center dan akademik fakultas untuk mengurus tanda tangan dosen. Namun, semua kami jalani dengan senang hati.
Sampai akhirnya waktu pengumuman siapa yang lolos tahap universitas telah tiba. Dag dig dug suara jantung bergema. Tau nggak sob gimana hasilnya?. Kami tidak lolos tahap itu.
Akhirnya kami dengan berlapang dada menerima hasil tersebut. Kami yakin, perjalanan sampai seleksi ini sudah sangat beruntung dan harus bangga.
* * * *
Waktu berlalu, dan kami menjalani rutinitas mahasiswa seperti biasa.
Selang beberapa bulan, saya agak kaget bukan kepalang. Teman
saya, anak mesin, yang merupakan teman satu tim PKM, menawari saya untuk ikut
bergabung dalam tim PKM nya yang sudah lolos pendanaan. Awalnya saya bingung, kok temen saya bisa bergabung
dengan tim PKM lain, karena setahu saya dia hanya ikut satu tim saja sama saya, dan itu sudah tidak lolos tahap universitas kemaren.
Akhirnya terjawab sudah bahwa tim PKM yang terdiri dari anak
mesin semua itu, ternyata ada dua orang yang tidak bisa melanjutkan prosesnya
karena sedang magang kampus. Jadi temen saya itu direkrut untuk masuk tim
mereka, dan mereka masih membutuhkan satu anggota lagi.
Awalnya agak bingung sih, kenapa kok saya, anak sipil yang
tidak tau menahu tentang mesin diajak ikut tim itu. Mereka pun menjelaskan bahwa tim tersebut membutuhkan seorang yang paham tentang desain dan yang berhubungan dengan itu. Ya sudah lah, mungkin ini kesempatan saya untuk melangkah lebih jauh lagi. karena mereka membutuhkan bantuan saya, dan
memang saya juga nggak mau membuang peluang tersebut.
Lumayan buat menambah pengalaman dan ilmu juga, dan kesempatan
emas cuy, karena setahu saya PIMNAS tahun ini diadakan di Udayana Bali.
Dari kejadian itu saya memahami, bahwa pertemanan dan
jejaring sosial sangatlah penting untuk menunjang masa depan seseorang.
dan satu lagi...
dan satu lagi...
"Jika ada kesempatan, maka ambillah kesempatan itu lalu jalanilah dan nikmatilah prosesnya."
* * * *
Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya saya memutuskan bergabung dengan tim tersebut, dan perjalanan kisah ini pun dimulai.
Ilustrasi batik tempat mitra kami Sumber : koleksi pribadi |
Mitra kami merupakan sebuah perusahaan batik rumahan di Kulon Progo. Oh ya sob, btw tim kami ikut PKM Teknologi yang mengharuskan adanya mitra. Tim kami membuat sebuah alat pengering batik dengan memanfaatkan api tungku sisa dibelakang tungku pelorotan batik.
Ilustrasi pengecatan tungku air Sumber : koleksi pribadi |
Monev Internal Sekolah Vokasi UGM
Sekolah Vokasi UGM melalui PKM Corner Sekolah Vokasi mengadakan acara Monitoring Evaluasi bertempat di Tembi Rumah Budaya, Bantul pada 25-26 Mei 2019. Acara tersebut diikuti oleh 9 Tim PKM Sekolah Vokasi yang dinyatakan lolos didanai Dikti.
Monitoring Evaluasi tersebut bertujuan untuk menyiapkan tim PKM Sekolah Vokasi agar siap dalam menghadapi Monitoring Evaluasi eksternal yang akan dilakukan oleh Dikti. Untuk menghadapi Monitoring Evaluasi Eksternal 9 tim PKM tersebut memperoleh materi mengenai desain poster dan presentasi yang disampaikan oleh Bapak Endro Tri Santoso, M.Sn dan Ibu Fitri Damayanti Berutu, S.E, S.S., M.Sc.
Monev Internal SV UGM Sumber : Koleksi Pribadi |
Monev Internal UGM
Tibalah kami saatnya Monev internal PKM kedua UGM, kami diuji kesiapan PKM kami sebelum nantinya menuju ke Monev Eksternal.
Monitoring dan Evaluasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Internal Kedua digelar pada Jumat, 6 Juli 2019. Acara yang bertempat di Fakultas MIPA UGM itu, wajib diikuti oleh 168 tim yang mendapatkan hibah dana PKM.
Kepala Sub Direktorat Kreativitas Mahasiswa, Suherman S.Si., M.Sc., PhD. mengemukakan bahwa kelolosan tim menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) dipengaruhi oleh nilai proposal sebesar 30%, laporan kemajuan sebesar 20%, dan nilai monev eksternal sebesar 50%.
Monev Internal kedua di FMIPA Sumber : Koleksi pribadi |
Btw sebelumnya juga ada Monev Internal pertama. Cuman waktu itu saya belum masuk ke dalam tim ini.
Untuk informasi saja, Monev Internal pertama itu dilaksanakan pada Sabtu 18 Mei 2019 bertempat di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Sebanyak 168 tim PKM yang didanai menghadiri monev yang diadakan oleh Direktorat Kemahasiswaan bersama dengan PKM Center UGM.
Teknis pelaksanaan monev internal serupa dengan monev eksternal yang akan diadakan pada bulan mendatang. Setiap tim diberi waktu sebanyak 10 menit untuk mempresentasikan capaian mereka sejak konsolidasi di hadapan para reviewer. Para reviewer yang merupakan dosen UGM yang berpengalaman di dunia PKM, kemudian dapat menyampaikan pertanyaan, klarifikasi, dan saran untuk tim pelaksana PKM selama 10 menit.
Pada waktu itu, Dr. Med. dr. Indwiani Astuti, Dosen Pembina PKM UGM mengingatkan, untuk menghadapi monev eksternal, tim pelaksana PKM juga harus menyusun laporan kemajuan yang sesuai dengan pedoman PKM. Laporan kemajuan harus ditulis tidak lebih dari 10 halaman dan diberi nomor halaman. (Sumber kreativitas.ugm.ac.id).
Monev Eksternal PKM
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr membuka Monitoring dan Evaluasi Program Kreativitas Mahasiswa 5 Bidang yang diselenggarakan pada tanggal 15-17 Juli 2019 lalu di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Tahun ini, UGM kembali ditugaskan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk menjadi host atau penyelenggara monev.
Akan tetapi, ramalan ini dibantah oleh Jack Ma, pendiri Alibaba yang sekarang menjadi orang terkaya di China. Menurut Jack Ma, perguruan tinggi tidak akan mati asal kampus memiliki lingkungan menyenangkan bagi mahasiswa untuk mencari kompetensi dimana harus ada interaksi antara dosen dan mahasiswa yang terjalin erat sehingga melahirkan kreativitas, produktivitas, dan inovasi. Secara kolektif, dosen dan mahasiswa adalah mitra yang sejajar untuk menghasilkan karya-karya monumental.
Para reviewer itu adalah Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA (Universitas Brawijaya), Dr. Rifelly Dewi Astuti, S.E. M.M. (Universitas Indonesia), Putu Gede Ariastita, S.T., M.T. (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Prof. Zuchra Helwani, S.T., M.T., Ph.D. (Universitas Riau), Prof. Dr. Dra. Wilis Srisayekti (Universitas Padjajaran), dan Dr.Ir. Sugeng Santoso, M.Sc. (Institut Pertanian Bogor).
Dalam sambutannya, Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA menyatakan bahwa ada 44.000 proposal PKM yang diajukan ke Ditjen Belmawa, kemudian 20.000 proposal lolos tahap administrasi, lalu sekitar 3600 lebih proposal yang lolos tahap substansi untuk didanai.
Monev eksternal menjadi komponen penentuan tiket menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) dengan nilai 50%, sedangkan nilai 30% berasal dari nilai proposal dan 20% berasal dari nilai laporan kemajuan yang sudah disimpan di database.
“Saya akan menyampaikan betapa pentingnya PKM untuk merespons ramalan-ramalan ahli pendidikan tingkat dunia yang mengatakan bahwa universitas akan memasuki era baru yakni the death of university,” tutur Djagal.Djagal menjelaskan universitas bisa mati karena dua faktor, yang pertama karena saat ini masyarakat bisa mendapatkan kompetensi melalui tutorial di internet, di sisi lain beberapa pengguna lulusan atau perusahaan besar tidak lagi memperhatikan ijazah sebagai syarat untuk bekerja.
Akan tetapi, ramalan ini dibantah oleh Jack Ma, pendiri Alibaba yang sekarang menjadi orang terkaya di China. Menurut Jack Ma, perguruan tinggi tidak akan mati asal kampus memiliki lingkungan menyenangkan bagi mahasiswa untuk mencari kompetensi dimana harus ada interaksi antara dosen dan mahasiswa yang terjalin erat sehingga melahirkan kreativitas, produktivitas, dan inovasi. Secara kolektif, dosen dan mahasiswa adalah mitra yang sejajar untuk menghasilkan karya-karya monumental.
“Kreativitas dalam hal ini PKM harus terus dikembangkan oleh Kemenristekdikti dan dipresentasikan di perguruan tinggi,” ujar Djagal.Dalam monev eksternal, mahasiswa akan mempresentasikan karyanya di depan para reviewer yang ditunjuk oleh Kemenristekdikti.
Para reviewer itu adalah Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA (Universitas Brawijaya), Dr. Rifelly Dewi Astuti, S.E. M.M. (Universitas Indonesia), Putu Gede Ariastita, S.T., M.T. (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Prof. Zuchra Helwani, S.T., M.T., Ph.D. (Universitas Riau), Prof. Dr. Dra. Wilis Srisayekti (Universitas Padjajaran), dan Dr.Ir. Sugeng Santoso, M.Sc. (Institut Pertanian Bogor).
Dalam sambutannya, Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA menyatakan bahwa ada 44.000 proposal PKM yang diajukan ke Ditjen Belmawa, kemudian 20.000 proposal lolos tahap administrasi, lalu sekitar 3600 lebih proposal yang lolos tahap substansi untuk didanai.
Monev eksternal menjadi komponen penentuan tiket menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) dengan nilai 50%, sedangkan nilai 30% berasal dari nilai proposal dan 20% berasal dari nilai laporan kemajuan yang sudah disimpan di database.
“Tim reviewer ditugaskan untuk melaksanakan monev dalam rangka penentuan finalis Pimnas, dari 3600-an lebih PKM yang didanai akan ada 410 tim yang diundang menuju PIMNAS,” ucap Bambang.Peserta monev waktu itu terdiri dari 12 Perguruan Tinggi dengan jumlah 198 kelompok dimana UGM menjadi perguruan tinggi host dengan jumlah kelompok terbanyak yakni 168 kelompok. Dalam monev ini, setiap tim diberikan waktu 20 menit yang terdiri atas 10 menit untuk presentasi program yang telah dijalankan dengan media power point dan alat peraga lain dan 10 menit untuk diskusi atau tanya jawab dengan reviewer. (Sumber kreativitas.ugm.ac.id).
****
Setelah melewati proses panjang Monev internal dan eksternal UGM, Alhamdulillah tim kami keluar sebagai peserta PIMNAS ke 32. Hmmm jadi juga saya pergi ke Bali hehe.
Lalu agenda selanjutnya apa??
Bootcamp Kontingen PIMNAS UGM
Setelah pengumuman itu tim dari perwakilan UGM melakukan Bootcamp untuk melakukan persiapan serta evaluasi secara intensif selama beberapa hari.Bootcamp Kontingen Pimnas ke-32 UGM diadakan pada 12-14 Agustus 2019 di Hotel Griya Persada Bandungan, Semarang. Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan tahapan terakhir dari pelaksanaan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa yang merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mempresentasikan produk kreasi intelektual berskala nasional.
Pada kegiatan tersebut, pembinaan dan pelatihan diberikan kepada 25 tim PKM yang dinyatakan lolos mengikuti PIMNAS ke-32 dengan dibimbing langsung oleh Dosen Pembina yang berkompeten di bidang masing-masing PKM. Kontingen tersebut terdiri atas 10 tim PKM Penelitian Eksakta, 3 tim Penelitian Sosial Humaniora, 5 tim PKM Karsa Cipta, 1 tim PKM Kewirausahaan, 1 tim PKM Pengabdian Masyarakat, 2 tim PKM Teknologi, dan 3 tim PKM Gagasan Futuristik Konstruktif
Bootcamp Kontingen PIMNAS UGM di Semarang Sumber : Koleksi Pribadi |
Pada hari terakhir, dilakukan team bonding yang didampingi oleh Drs. Haryanto, M.Si. Kegiatan tersebut diperlukan untuk meningkatkan semangat dan kekompakan kontingen Pimnas ke-32 UGM. Dengan diadakannya rangkaian persiapan ini, harapannya para anggota kontingen UGM tetap semangat dan terarah dalam mempersiapkan PIMNAS.
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 akan diadakan pada 27 – 31 Agustus 2019 di Universitas Udayana, Bali. Tim Juri PIMNAS akan melakukan penilaian karya kreatif mahasiswa pada kegiatan utama, yaitu Presentasi PKM dan Poster serta Produk PKM.
Simulasi PIMNAS Kontingen UGM
Kontingen UGM terus mengupayakan usaha maksimal dalam menghadapi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-32. Usai sukses mengunggah laporan akhir, artikel ilmiah, dan poster, Kontingen UGM ikuti simulasi PIMNAS ke-32 pada 20-21 Agustus 2019 di Hotel Griya Persada, Kaliurang.
Sebagai bentuk simulasi, setiap Tim PKM mempresentasikan pelaksanaan programnya selama 10 menit kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh Dosen Pembina selama 10 menit. Pengaturan dalam ruang presentasi, seperti tata letak juri, peserta, dan penonton, pun diatur menyerupai suasana presentasi dalam PIMNAS. Hal ini diharapkan dapat memberikan sedikit banyak gambaran bagi 25 tim PKM mengenai kondisi presentasi ketika PIMNAS esok.
Sebagai bentuk simulasi, setiap Tim PKM mempresentasikan pelaksanaan programnya selama 10 menit kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh Dosen Pembina selama 10 menit. Pengaturan dalam ruang presentasi, seperti tata letak juri, peserta, dan penonton, pun diatur menyerupai suasana presentasi dalam PIMNAS. Hal ini diharapkan dapat memberikan sedikit banyak gambaran bagi 25 tim PKM mengenai kondisi presentasi ketika PIMNAS esok.
Keberangkatan Menuju Bali
Oke sob, setelah perjalanan panjang tadi, akhirnya tiba saatnya kontingen PIMNAS dari UGM untuk melebarkan sayapnya dan terbang menuju langit Pulau Dewata.Peta Bali Sumber : Yuksinau.co.id |
Pelepasan Kontingen UGM Sumber : Ugm.co.id |
Lalu disusul dengan Sekolah Vokasi yang mengadakan prosesi pelepasan kontingen dari Sekolah Vokasi UGM ini. Sebelum berangkat ke Udayana Bali, Sekolah Vokasi melepas 2 tim perwakilan dari SV UGM pada tanggal 26 Agustus 2019. Pelepasan kontingen PIMNAS dari SV UGM ini ditandai dengan sambutan Wakil Dekan Bidang Akademik SV UGM.
Pelepasan Tim kontingen Sekolah Vokasi Sumber : Koleksi Pribadi |
Kami berangkat dengan menggunakan pesawat lion air dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Bayangin loh, pagi-pagi subuh sudah harus siap-siap dan langsung otw bandara. Menembus dinginnya Jogja dipagi hari.
Sampai di Pulau Dewata
Dan setelah perjalanan sekitar 2 jam perjalanan, akhirnya rombongan kami tiba di Denpasar, Bali. Lalu kami menuju hotel tempat kami menginap.Kontingen UGM tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Sumber : Koleksi Pribadi |
Hotel tempat kami menginap Sumber : Koleksi Pribadi |
Sesi Presentasi dan Pameran Poster
Oke biar tidak kelamaan langsung saja lompat ke hari H ya sob. Jadi dihari ke 3 di Bali kami melangsungkan presentasi PKM dan pameran poster. Tahun ini, pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa tempat di Udayana. Tim kami dan rombongan kebagian presentasi di Fakultas Teknik Udayana. Untuk lebih jelasnya tentang penempatan lokasi presentasi dan pameran poster dapat dilihat pada web berikut LOKASI PRESENTASI.
Setelah dilakukan acara clean beach dan pelepasan tukik, peserta PIMNAS kemudian diajak untuk city tour di daerah Denpasar dan Badung. Wow keren-keren...
Serasa Taman Werdhi Budaya-Art Center, Denpasar bergetar dan dinginnya Jumat malam tanggal 30 Agustus itu kalah dengan panasnya semangat para kontingen.
Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mempertahankan gelar juara umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 yang berlangsung 27-30 Agustus 2019 di Universitas Udayana, Bali. (Baca juga UGM Juara Umum PIMNAS 2019)
Penyerahan piala bergilir Adhikarta Kertawidya dilakukan oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Prof. Ismunandar, kepada Wakil Rektor Bidaang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Djagal Marseso Wiseno.
Pada PIMNAS kali ini UGM berhasil mendominasi perolehan medali yakni sebanya 26 medali meliputi 9 emas, 8 perak, serta 9 perunggu. Sementara urutan kedua dan ketiga secara berturut-turut ditempati Institut Pertanian Bogor dan Universitas Diponegoro.
Dalam PIMNAS ke-32 ini UGM berhasil meloloskan 25 tim yang melaju hingga babak final. Dari delegasi tersebut berhasil mendapatkan 26 medali dengan perincian 9 medali emas berasal dari 4 medali kategori presentasi dan 5 medali kategori poster.
Lokasi Presentasi PKM T Sumber : https://pimnas32.unud.ac.id/pages/ |
Fakultas Teknik Udayana Sumber : Koleksi pribadi |
Nahh berikut merupakan gambaran suasana betapa meriahnya pameran poster di salah satu gedung Udayana. Terlihat berbagai macam poster dari tiap universitas dipamerin di sini. Jadi untuk penilaian poster ada waktunya sekitar 2 jam kalo nggak salah untuk juri berkeliling melihat dan menilai poster.
Tiap satu poster biasanya akan ada satu mahasiswa/i yang berjaga di samping poster. Jangan lupa ya sob, buat yang jaga poster juga harus mengerti dan menguasai produk tersebut. Soalnya juri biasanya akan menyuruh si penjaga poster buat mempresentasikan apa yang terkandung dalam poster, dan akan ditanyai jika beruntung.
Oh ya, menurut pengalaman saya tuh, setelah prosesi penilaian juri, alangkah baiknya jika poster jangan langsung dicopot, soalnya biar memberi kesempatan untuk masyarakat umum jika ingin melihat-lihat produkmu sob.
Situasi saat pameran poster Sumber : Koleksi Pribadi |
Situasi saat pameran poster Sumber : Koleksi pribadi |
Salah satu peserta sedang menjelaskan produknya kepada juri Sumber : Koleksi pribadi |
Waktu itu, tim kami tuh kebagian sesi pameran pagi harinya, dan dilanjutkan sesi presentasi disore hari itu. Namun karena saat itu waktu sudah tidak mencukupi, akhirnya tim kami kebagian presentasi dihari keduanya. Oh ya, kemaren tuh ada dua hari buat presentasi ya sob. Soalnya di PKM T , tiap kelas ada sekitar 20 tim yang akan presentasi. Waw banyak banget kann...
Oh ya sob, kalo lagi sesi presentasi jangan berani berani merekam ataupun mengabadikan dalam bentuk foto ataupun video ya sob. Soalnya ada aturannya kalo saat sesi presentasi dilarang merekam. Ya hati-hati aja deh.
Salah satu tim UGM sedang presentasi Sumber : Koleksi pribadi |
Foto bersama setelah presentasi PKM Sumber : Koleksi Pribadi |
Alhamdulillah, setelah selesai sesi presentasi dan pameran poster, rasanya plong gitu. Kayak udah ngga ada tanggungan lagi. Tinggal nunggu pengumuman aja dihari terakhir.
Ada yang menarik nih sob, setelah sesi presentasi dan pameran poster, dihari berikutnya ada sesi pelepasan tukik dan bersih bersih pantai.
Aksi bersih sampah plastik di pesisir pantai dan pelepasan tukik untuk kelestarian lingkungan dan satwa dilaksanakan peserta PIMNAS beserta delegasi dari setiap PTN. Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari PIMNAS 32 Universitas Udayana di Pantai Kelan, Jimbaran, Badung, Sabtu (30/8/2019) dengan harapan peserta PIMNAS bisa memaknai pentingnya pelestarian lingkungan hidup dan menekankan bahaya dari sampah plastik.
Kepala Biro kemahasiswaan I Dewa Gede Oka,SE, menerangkan PIMNAS 32 diikuti okeh 614 peserta dari 126 Perguruan Tinggi di Indonesia, 460 team dengan dosen pembimbing serta sekitar 1.260 official yang ikut berpartisipasi pada ajang kompetisi nasional ini.
Kepala Biro kemahasiswaan I Dewa Gede Oka,SE, menerangkan PIMNAS 32 diikuti okeh 614 peserta dari 126 Perguruan Tinggi di Indonesia, 460 team dengan dosen pembimbing serta sekitar 1.260 official yang ikut berpartisipasi pada ajang kompetisi nasional ini.
(Sumber : https://dutabalinews.com/)
Setelah dilakukan acara clean beach dan pelepasan tukik, peserta PIMNAS kemudian diajak untuk city tour di daerah Denpasar dan Badung. Wow keren-keren...
Prosesi pelepasan tukik dan bersih pantai Sumber : Koleksi pribadi |
Pengumuman PIMNAS ke-32
Oke sobat, Alhamdulillah setelah cerita panjang yang kita lalui, sampai juga saat-saat penentuan. Setelah berbagai kategori PKM disebutkan, akhirnya UGM terpilih kembali sebagai juara umum PIMNAS ke-32 tahun 2019 tersebut. Alhamdulillah...
Ya Alloh, rasanya beruntung banget bisa menjadi bagian dari kontingen ini.
Waduh sob, ngerasain euforia yang begitu dahsyat dari pada kawula muda penerus bangsa bikin merinding.
Tiap kontingen dari universitas se Indonesia melantunkan yel-yel penyemangat mereka. Mendukung para pejuangnya yang telah berjuang sampai saat itu.
Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mempertahankan gelar juara umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 yang berlangsung 27-30 Agustus 2019 di Universitas Udayana, Bali. (Baca juga UGM Juara Umum PIMNAS 2019)
Penyerahan piala bergilir Adhikarta Kertawidya dilakukan oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Prof. Ismunandar, kepada Wakil Rektor Bidaang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Djagal Marseso Wiseno.
Pada PIMNAS kali ini UGM berhasil mendominasi perolehan medali yakni sebanya 26 medali meliputi 9 emas, 8 perak, serta 9 perunggu. Sementara urutan kedua dan ketiga secara berturut-turut ditempati Institut Pertanian Bogor dan Universitas Diponegoro.
Dalam PIMNAS ke-32 ini UGM berhasil meloloskan 25 tim yang melaju hingga babak final. Dari delegasi tersebut berhasil mendapatkan 26 medali dengan perincian 9 medali emas berasal dari 4 medali kategori presentasi dan 5 medali kategori poster.
Berikutnya, 8 medali perak meliputi 5 medali kategori presentasi dan 3 medali kategori poster. Sedangkan 9 medali perunggu berasal dari 4 medali kategori presentasi dan 5 medali kategori poster.
PIMNAS ke-32 merupakan kompetisi mahasiswa nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti sebagai ajang penanaman jiwa nasionalisme mahasiswa. Dari kegiatan ini diharapkan menjadi cikal bakal kelahiran invensi dan inovasi dari kalangan mahasiswa sehingga nantinya dapat dikembangkan menuju produk skala industri. Dalam penyelenggaraan kala itu diikuti sebanyak 460 judul karya ilmiah dari 126 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Syukuran UGM dan pemutaran video after movie Sumber : Koleksi pribadi |
Mohon maaf apabila dalam menulis artikel ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan atau tidak sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia.
Barangkali dari sobat ada yang ingin bertanya atau berdiskusi dapat menuliskan pada kolom komentar di bawah ya sob. Nggak usah sungkan, jika saya ada kesempatan InsyaAlloh akan saya jawab di kolom komentar tersebut.
Terimakasih
( Artikel ini ditulis berdasarkan ingatan pengalaman pribadi dan beberapa informasi didukung oleh website ugm.ac.id , kreativitas.ugm.ac.id , pimnas32.unud.ac.id )
Kata kunci :
PIMNAS, Pekan Ilmiah Mahasiswa, Pimnas ke-32 Bali, Bali, Udayana Bali, Kontingen PIMNAS UGM, UGM Juara Umum, UGM Juara Umum PIMNAS ke-32, Sekolah Vokasi, Kontingen UGM, PKM, Pekan Kreativitas Mahasiswa, PKM UGM, Monev, Rektor UGM, PIMNAS 2019
mantap pak..
BalasHapuscerita yang menginspirasi, semoga tahun depan saya bisa lolos pimnas aamiin